Feb 14 2025
Salah satu indikator utama dalam mengukur keberlanjutan utang adalah defisit keseimbangan primer, yaitu selisih antara penerimaan dan pengeluaran negara di luar pembayaran bunga utang.
Pada tahun 2020, defisit keseimbangan primer mencapai -4,1% akibat pandemi, yang memaksa pemerintah untuk meningkatkan pinjaman secara drastis. Meskipun pada 2024 defisit ini berkurang menjadi -0,1%, beban pembayaran utang yang besar masih menjadi tantangan utama bagi stabilitas fiskal Indonesia.
Selain itu, rasio utang terhadap pendapatan pemerintah mengalami peningkatan drastis:
Dengan 17,8% dari pendapatan negara pada 2024 hanya digunakan untuk membayar bunga utang, ruang fiskal pemerintah untuk membiayai pembangunan semakin terbatas.
Sebagian besar dana utang dialokasikan untuk:
Hasilnya, proyek-proyek yang dibiayai oleh utang negara belum memberikan return ekonomi yang signifikan, sementara beban utang terus meningkat.